Wednesday, May 23, 2018

Iklan Ramayana Viral, Sang Sutradara Ungkap Kisah Lucu di Baliknya


BARAKATAK.COM - Iklan Ramayana versi kasidah sukses menarik perhatian pengguna internet Tanah Air.
Buktinya, dalam waktu tiga hari sejak diunggah ke YouTube, Rabu (16/5/2018), video iklan berdurasi 1:05 menit tersebut sudah bertengger di urutan 16 trending video YouTube.
Hingga berita ini diterbitkan, video iklan Ramayana versi kasidah itu telah ditonton sebanyak 4.1 juta kali.

Cerita iklannya cukup sederhana, menggambarkan seorang perantau yang ingin memberikan hadiah untuk keluarganya di kampung.

Namun, uang yang dimiliki perantau itu malah dipalak preman dan hanya tinggal tersisa sedikit.
Iklannya dikemas secara kocak melibatkan grup musik kasidah yang menari-nari dan bernyanyi di belakang pemeran utama.

Usut punya usut, iklan mengundang tawa itu adalah hasil karya sutradara Dimas Djay.
Untuk diketahui, Dimas Djay juga merupakan sutradara iklan kocak Indoeskrim versi film kolosal.
Dimas menjelaskan, ia memang sengaja memasukkan konsep kasidah di dalam iklan Ramayana.

"Jadi memang kebetulan sering bikin iklan yang ngaco gitu hehehe. Bikin iklan itu kalau enggak ngaco banget, serius banget. Ini karena mau puasa aja sih (pakai konsep kasidah)," kata Dimas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/5/2018).


Artikel ini telah tayang di Barakatak.com dengan judul Iklan Ramayana Viral, Sang Sutradara Ungkap Kisah Lucu di Baliknya, http://www.barakatak.com/2018/05/iklan-ramayana-viral,html.
"Agensi memang konsepnya semula ada kasidahnya, tapi visualnya tidak seperti ini sama sekali. Kebetulan mereka lagi mau ganti konsep, aku masuk di situ. Sekalian aja aku ganti semuanya, yang nyisa cuma kasidah," tambahnya.

Menurut Dimas, konsep yang tersaji merupakan hasil riset. Adapun hal-hal lucu di dalam scene iklan, kebanyakan terpikirkan secara spontan

"Spontan dalam artian tetap dipersiapkan, tapi bukan dari awal banget," ucap Dimas.

Bila dilihat secara seksama, kualitas gambar iklan Ramayana ini jauh dari kesan full HD apalagi Blue Ray.
Ternyata hal itu memang sengaja dibuat oleh Dimas. Menurutnya, dengan kualitas gambar yang 'ancur', bisa membuat iklannya beda dari yang lain.

"Bener-bener orang begitu melihat iklan ini tidak bisa berargumen lagi bahwa ini sesuatu yang biasa. Karena formatnya aja udah beda, jadi hook. Otomatis orang akan duduk melihat dulu, apalagi kalau nyimak lagunya. Gambarnya katro. Tapi jokes-nya bukan yang in your face," ujar Dimas.

Terdapat dua scene dalam iklan tersebut yang begitu jadi sorotan warganet. Ya, scene itu tidak lain saat memperlihatkan kepala seorang pemain kasidah berada dalam magic jar.
Masih menurut Dimas, ternyata adegan tersebut terpikir secara spontan.

"Itu enggak sengaja, orang lagi cek lokasi, terus saya lihat ada magic jar," kata Dimas.
"Ceritanya kasidah ini kan kayak narator gitu. Kalau di klip-klip gitu kan narator atau penyanyinya suka enggak kelihatan sama pemain adegannya. Masalahnya, karena kelompok kasidahnya orangnya kan banyak," tambahnya.
Nah, berhubung lokasi kamar kos sempit, Dimas pun mencari cara untuk memasukkan semua pemain iklan dalam satu frame.

Itulah alasan mengapa sampai ada kepala pemain kasidah di dalam magic jar.
"Berarti harus naro di mana-mana kan. Jadi (ibu-ibu kasidah) ada di dalam keranjang pakaian, di dalam rice cooker," kata Dimas.

Ada pula cerita lain di balik iklan Ramayana versi kasidah ini, yaitu seputar pemainnya.
Ternyata, ibu-ibu kasidah yang tergabung dalam grup Nurul Syifa tersebut harus mengorbankan sebuah lomba demi ikut syuting iklan.

"Mereka sampai merelakan tidak ikut lomba, padahal mereka udah masuk fase ke berapa gitu, untuk shooting iklan ini," kata Dimas.

Menurut Dimas, ibu-ibu kasidah tersebut lucu dan tidak jaga image.
Buktinya, mereka mau-mau saja ditempatkan di atas angkot, di dalam keranjang pakaian, hingga muncul dari dalam magic jar.

"Saya cuma dapat dua casting-an, tapi satu lagi kurang asik. Ibu-ibu kasidah yang ini orang-orangnya memang bocor semua he-he-he," kata Dimas.





Artikel Terkait

Kita hidup di negara demokrasi, jadi internet juga harus berdasar kepada asas

dari internet, oleh internet, dan untuk internet.

This Is The Newest Post

1. Berkomentar dengan sopan
2. Dilarang menyertakan link aktif
3. Dilarang sara
EmoticonEmoticon